Apa kabar 2020 mu?

Kabarnya baik? 

Alhamdulillah jika demikian, jaga kesehatan ya apa-apa sedang tidak baik-baik saja. 

Masih berpijak di Indonesia? atau untuk kalian yang mentalnya jenuh dengan Indonesia dan lebih memilih berkarya dan membangun negara lain, karena tidak mampu menanggung carut marutnya negara ini, ingin sebentar mendengar kabar tanah lahirmu ini?

Hari ini, sehari setelah disahkannya Omnibus Law (UU Cipta Kerja) negaramu tak lagi sama. Mengapa? Pengesahannya yang dianggap terlalu terburu-buru oleh rakyat, disahkan oleh wakil rakyat itu sendiri terjadi lagi. Klise dan klasik, bagaimana satu negara akan sering bersebrangan dengan rakyatnya, dalihnya gampang perkara kesejahteraan rakyat yang mesti dilayani dan dijunjung tinggi itu tidak perlu tau menau seperti apa alat dan bahannya yang penting negara "menyejahterakan" kamu. 

Penjelasan singkat dulu kali ya, tentang UU Cipta Kerja atau lebih dikenal UU Cilaka ini. UU ini membantu dalam pelapangan lapangan kerja menjadi lebih lapang lagi dengan melanggengkan investor asing buat masuk di Indonesia. Nah begini, mengenai investor tadi ternyata mereka punya syarat sebelum masuk di Indonesia yakni minim korupsinya. Alasan sederhananya deh, keefektifan hasil mereka lebih terjamin kan jika permasalahan korupsi di lokasi investasi mereka lebih kecil, yakaan? Tetapi permasalahan pemberantasan korupsi yang jelas akan mengefektifkan kinerja UU ini tidak termasuk dalam salah satu pembahasannya. 

Masih ingat mengenai aksi #reformasidikorupsi ditanggal 24 September 2019 kemarin? Mereka kan mengkritik tentang pelemahan KPK. Pelemahannya itu berdasar pada UU KPK 2019 pasal 21 ayat (1) huruf a bahwa, dibentuknya Dewan Pengawas yang diangkat oleh Presiden beranggotakan 5 orang yang bertugas untuk mengawasi pelaksaaan tugas dan wewenang KPK serta Dewan Pengawas ini memiliki kewenangan berlebih dalam pengawasannya berdasar pula pada pasal 37 B ayat (1) huruf b bahwa Dewan Pengawas bertugas memberikan izin atau tidak memberikan izin terhadap penyadapan, penggeledahan atau penyitaan. Jika terjadi kasus korupsi maka KPK sebelum melakukan penangkapan kepada pelaku mereka wajib lapor dulu ke Dewan Pengawas. Bukan hanya saya kan yang mengganggap ini pelemahan? Gimana kalau yang ditangkap itu adalah rekan, teman atau bahkan saudaranya? Paham ya hehe. Independensi KPK sudah bias. Bisa dikatakanlah kalau UU Cipta kerja ini tidak cukup relevan dengan kondisi negara saat ini. 

Kembali ke UU Cipta Kerja yuk perihal investor asing yang akhirnya bakal masuk dan berinvestasi di Indonesia? Yap investor yang tidak mementingkan hasil. Memang ada investor demikian? Ada. 



Malahan sebelum UU ini disahkan beberapa investor dunia yang tergabung dalam AUM (Asset Under Management) menjelaskan keresahan mereka terkait pemerintah Indonesia yang mengambil langkah dalam penyusunan serta pengesahannya, alasannya sederhana lagi, UU Cipta Kerja ini nantinya bakal menghambat dalam upaya perlindungan hutan di Indonesia yang akhirnya berdampak ke tindakan global untuk mengatasi hilangnya biodiversitas dan memperlambat perubahan iklim. Perubahan iklim yang sudah terasa hingga saat ini bukan hanya saya kan yang ngerasain?

Panas terik di pagi hari eh, tiba-tiba hujan deras di sorenya, atau ini aja deh biasanya kan kita udah ngitung-ngitung menjelang akhir tahun itu udah musim hujan, udah nyiapin payung, jaket, sepatu dan perintilan anti air yang bakal jadi pelindung buat ngehadapin musim hujan ini. Tapi ternyata hujannya nda turun-turun, panas aja muluuu hiks

Ini nih salah satu fenomena perubahan iklim karena peningkatan panas bumi. Perubahan iklim ini sudah terjadi sejak lama namun perubahannya meningkat pesat akhir-akhir ini. Banyak faktor, salah satunya kurangnya kesadaran manusia sebagai salah satu faktor perubahan iklim ini juga. Mengutip dari World Meteorological Organization, suhu rata-rata tahunan global kemungkinan meningkat setidaknya 1-1,5 derajat celcius dalam lima tahun mendatang (2020-2024) yang berarti dampaknya tidak hanya sekedar seperti yang saya tulis sebelumnya, pencairan es di kutub utara yang lebih cepat, banjir bandang yang bakal lebih sering terjadi, menghangatnya suhu permukaan air yang menyebabkan lebih banyak badai yang akan terjadi dan masih banyak lagi, kalau di Indonesia sudah terbayangkan kan, apa saja? Hehe. Scary enough? Well.

Kurangnya kesadaran manusia, yang berjamaah seperti ini dibarengi dengan ketidakinginan kita untuk sekedar memahami mengapa semua ini terjadi. Paham? Gini, walau kita nd sadar akan bencana besar yang terjadi terlalu rentan, untuk sekedar sadar mengapa pagi terik dan sore tiba-tiba hujan aja kita nd mau tau. Padahal kesadaran sesederhana mematikan lampu saat pagi tiba, mematikan keran air jika di wadahnya sudah meluap atau bahkan menyimpan sampah di kantong baju atau tas bawaan kita jika belum menemukan tempat sampah itu sudah cukup membantu dalam memperlambat perubahan iklim ini. Para ahli lingkungan pun menyebutkan kenaikan suhu ini akan berdampak bukan hanya untuk sektor lingkungan tetapi hasil dari alam itu sendiri. Semisal kopi, jika perubahan iklim ini terus berlanjut maka hanya generasi kita sajalah yang dapat menikmatinya, alasannya juga sederhana lagi kenaikan suhu menyebabkan sulitnya pertumbuhan biji kopi serta semakin mengganasnya hama yang diakibatkan, kembali, perubahan iklim ini. Namun ini semua ternyata tidak memberikan dampak besar, karena Emissions Gap Reports dari United Nations menyebut konsep lesswaste lifestyle hanya memberikan sumbangsih sebesar 1-3% saja terhadap perubahan iklim, yang berdampak besar ternyata dari sektor industri. Yap industri, industri yang diberikan izin oleh pemerintah kita lah yang sebenarnya memberikan dampak lebih dari 50% terhadap apa-apa yang terjadi saat ini. 

Penggantian energi menjadi energi yang lebih ramah lingkungan dan terbarukan bisa menjadi langkah nyata yang dilakukan dan memberikan efek yang besar. Namun kembali, industri memegang teguh konsep ekonomi usang, dengan menggunakan modal yang sedikit dan mengharap hasil yang banyak. Bukan, bukan konsep energi terbarukan nan ramah lingkungannya yang kemahalan namun mindset dari pengelola ini sendiri karena jika mereka ingin sedikit bertanggungjawab perihal sumbangsih mereka terhadap "penghitaman" bumi ini maka mereka telah melakukan hal-hal signifikan lain seperti memperbaiki manajemen limbah buangannya atau mengalokasikan sebagian dana profit mereka terhadap perbaikan lingkungan. Banyak hal kok, mindset ekonomi cari profit dan mengkayakan diri sendiri tanpa melihat dampaknya saja yang mesti dikurangi. 

Duh, lompat-lompat ya hahaha

Tadi malahan bahas UU Cilaka jadinya kearah lingkungan gini. Apa ya, pro kontra akan selalu terjadi, perihal ekonomi, sosial dan lingkungan akan terus bersebrangan kok, ga usah kaget-kaget banget. Tetapi perihal penyeimbangan ketiga hal ini lah yang mestinya dipikirin sama pemerintah Indonesia sebelum mengambil langkah tok tok yang buat mahasiswa, buruh, penggiat lingkungan pun masyarakat turun kejalan mempertanyakan mengapa pembahasan yang lama di tolak sejak Januari lalu tetap disahkan juga. Apalagi mengesahkannya ditengah pandemi Covid-19 ini, pandemi yang buat resesi ekonomi sehingga iya paham, mengapa investasi buru-buru dibuka tapi apa ya, pandemi kan kaitannya sama perubahan iklim juga dan jikalau menyelesaikan masalah resesi tanpa menyelesaikan masalah pandemi apalagi nutup mata sama masalah lingkungan ya apalagi ya namanya hahahaha.

Untuk paragraf terakhir ini, pesan saya sederhana tetap gunakan barang bukan sekali pakai, buang sampah pada tempatnya, tanam pohon walau cuman pohon cabe ndapapa lama-lama pengen nanem pohon mangga pasti (buat ngerujak wkwk), nggak-nggak gini, karena pohon bisa menyerap gas karbon peningkat suhu bumi semisal mangrove yang dapat menyerap gas karbon lebih tinggi, jaga dan bantu makhluk hidup di sekitarmu, baca buku dan perbanyak referensi terkait apa-apa yang terjadi saat-saat ini biar ketika pemerintah ngeluarin a kamunya nda langsung terima dan jikalau demikian kamu bisa ambil peran bukan hanya netral. Terakhir, ajak temanmu, teman sefrekuensimu, teman baca bukumu atau teman jalanmu. Ajak mereka menumbuhkan hal-hal baik dan merawatnya. Banyak ya jadinya? Hahahah maaaaf.

Stay healthy, stay sane

Dah ya.





 

 


Comments

Popular Posts